PROSES PEMBUATAN BATIK

A. Pembuatan Batik Tulis secara Tradisional

Proses pembuatan batik tulis secara tradisional hanya menggunakan pewarna biru indigo dan soga dengan melewati 7 tahapan pembuatan, yaitu:

1. Mbathik atau Nglowong, yaitu membuat pola pada kain dengan menempelkan malam menggunakan canthing tulis. Nglowong pada sebelah kain disebut juga “ngengreng” dan setelah selesai dilanjutkan dengan “nerusi” pada sebelah lainnya.Malam klowong yang digunakan pada proses ini tidak boleh bertekstur terlalu ulet agar nantinya mudah dikerok.

2.Nembok, yaitu menutup bagian-bagian pola yang akan dibiarkan berwarna putih menggunakan malam. Lapisan malam mini berfungsi sebagai tembok penahan zat pewarna agar jangan merembes ke bagian yang ditembok. Malam tembok harus memiliki tekstur kuat dan ulet.

3. Medel, yaitu mencelup kain yang telah diberi malam kedalam pewarna untuk memberikan warna dasar. Pada zaman dahulu, warna dasar ini adalah warna biru tua menggunakan bahan pewarna Indigo (bahasa jawanya adalah tom). Bahan pewarna ini terbilang sangat lambat untuk diserap oleh kain, sehingga harus dilakukan berulang kali.

4. Ngerok dan Nggirah, yaitu menghilangkan lilin dari bagian-bagian yang akan diberikan warna soga. Biasanya proses ini menggunakan alat yang dinamakan cawuk (semacam pisau tumpul).

5. Mbironi, yaitu menutup bagian-bagian yang akan tetap berwarna biru. Proses ini dilakukan pada kedua sisi kain.

6. Nyoga, yaitu mencelup kain kedalam pewarna soga. Sebagaimana Medel, proses ini jika menggunakan pewarna alam juga harus dilakukan secara berulang dan setiap kali selesai pencelupan maka harus dikeringkan di udara terbuka.

7. Nglorod, yaitu menghilangkan lilin batik menggunakan air mendidih.

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar